Kamis, 29 Januari 2015

Sabar, Wahyu, Slamet, Sugeng dan Rahayu adalah 5 sekawan yang tinggal di Desa Selopamioro, 40 KM di selatan Yogyakarta. Desa yang masih asri, jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk suasana kota. Penduduk desa ini masih menggunakan tungku api dengan menggunakan kayu bakar untuk memasak, sungai dan  sendang sebagai sumber utama air yang mereka gunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Lima sekawan yang tinggal dalam kesederhanaan dan keprihatinan memiliki semangat tinggi untuk menimba ilmu walaupun jalan yang mereka tempuhtidaklah mudah. Saat mentari tiba mereka bergegas berangkat sekolah tanpamenggunakan alas kaki, menyebrangi sungai dan berjalan beberapa kilometer, dan ketika senja datang mereka pergi mengaji di pondok pesantren yang dipimpin oleh Kiai Landung (Kiai Haji D. Zawawi Imron – Penyair Nasional) dan Gus Pras (Rendy Bragi) dengan penerangan obor.
Awalnya Sabar (Rizqullah Daffa)  tidak diizinkan neneknya (Mbah Satir-Yati Surachman) untuk mengikuti pengajian di pondok pesantren itu karena harus membantu Mbah Satir mencari kayu bakar dan rumput untuk kambing. Dengan kesabaran dan kelembutan dari Kyai Landung, Ia berusaha membujuk Mbah Satir agarmengijinkan Sabar agar dapat mengaji di pondok pesantren. Akhirnya, Mbah Satir mengizinkan Sabar mengikuti pengajian.
Suatu hari 5 sekawan ini tidak sengaja menemukan gubuk di tengah hutan jati. Dalam usahanya mengetahui siapa sebenarnya para penghuninya, mereka mengalami kejadian yang tak terduga. Mereka melaporkan kepada Kyai Landung dan kepala desa setempat dan ternyata gubuk tersebut adalah markas penjahat yang dipimpin oleh Pong Harjatmo. Ditengah kerumitan yang terjadi, Mbah Satir meninggal dunia sehingga Sabar tinggal bersama Kyai Landung di pondok pesantren. Terjadi beberapa peristiwa-peristiwa  lanjutan yang menarik setelah Sabar ikut  bersama Kiai Landung.
 Jenis Film : Drama
Produser : Poedji Churniawan
Produksi : Cahaya Alam Film
Sutradara : Wimbadi JP
Pemain : D. Zawawi Imron
              Rendy Bragi
 Band Kotak yang digawangi tiga orang personil CELLA, TANTRI & CHUA baru saja terpilih sebagai salah satu band pengusung musik rock di blantika musik Indonesia dan berhasil masuk ke ajang bergengsi panggung musik Rock JAKARTA DISTORTION WAVE, saat paling menentukan bagi karir bermusik mereka untuk itu Kotak Band terus berlatih secara intensif dan mempersiapkan diri.
Terpilihnya band Kotak sempat menjadi bahan protes THE REBEL YOUTH, band saingan Kotak ini dimotori oleh ROTOR (Ganindra Bimo), banyak cara yang dilakukan oleh Rotor dkk untuk menghambat Kotak berkiprah di JDW, namun apadaya, hasil seleksi juri telah mutlak dan dilakukan secara sportif.  Perlakuan The Rebel Youth sempat menyulut beberapa teman baik Cella, sesama pecinta motor yang merasa tidak terima dengan perlakukan Rotor dan personil lainnya.
Walaupun Rotor dkk selalu menyerang Kotak dengan berbagai macam cara, Kotak pantang menyerah, mereka justru semakin ulet dalam berlatih dan menyusun strategi untuk memberikan performance terbaik mereka. Simpatisme muncul dari masyarakat juga semakin kuat ketika salah satu media mendaulat Tantri sebagai salah satu musisi wanita yang konsisten terhadap aliran musik rock. Gayung bersambut, nasib baik ternyata berpihak kepada Kotak, beberapa produk sponsor yang mengetahui bahwa Kotak akan melakukan konser segera menghubungi Aldi (Denny Sumargo) dan siap mendukung kegiatan yang akan dilakukan oleh Kotak.
 Sementara itu, ketiga orang crew setia Kotak, AKEW, SABRINO, USBROS (Reynold Hamzah, Mono, Erick Estrada) melihat keganjilan pada Cella, Tantri dan Chua. Masing-masing ternyata secara diam-diam memiliki problematika cinta yang rumit dan belum terselesaikan. Cella patah hati karena hubungan cintanya dengan NADIRA  ALFIE  tidak direstui oleh kedua orang tua pasangannya. Tantri mengalami kebuntuan cinta, karena komunikasi yang tidak lancar dengan ROBIN (Vino G. Bastian). Sementara Chua merasa terganggu karena MAS BAGUS (Dicky Otoy), fans fanatik Kotak terlalu agresif untuk mendekati dirinya
Jenis Film : Action, Drama, Romantis
Produser : Hedy Suryawan, Sandy Tanarius, Ayu Indirawanty
Produksi : Apollo Pictures
Sutradara : Hedy Suryawan
Pemain : Band Kotak
              Vino G. Bastian
              Denny Sumargo

Kamis, 22 Januari 2015

Semua orang tentu mengalami cinta yang berbeda-beda. Begitu juga Dhera mengalami cinta yang berbeda. Cinta pertama Dhera saat SMA di Bandung terpatri pada seseorang yang tidak pernah bisa dimilikinya, yaitu Rassya. Rassya sudah memiliki pacar bernama Nissa. Padahal Rassya sebenarnya juga memendam perasaan yang sama kepada Dhera.
Selulus SMA, Dhera melanjutkan kuliah ke Jakarta dan seiring berjalannya waktu Dhera bertemu dengan banyak laki-laki yang memperhatikan dirinya dan ingin memilikinya tapi Dhera tidak bisa "move on". Dhera tetap pada cinta pertamanya yang tidak bisa terlupakan seumur hidupnya. Ada tempat indah, ada kantin sekolah, ruang kelas di mana Dhera mencuri pandang "Sang Arjuna" yang memang tidak mudah dilupakan. Dhera tidak menyadari bahwa Rassya juga pindah ke Jakarta untuk "memperjuangkan pilihan hidupnya".
Takdir yang kemudian mempertemukan mereka berdua kembali di saat Dhera sudah dekat dengan laki-laki lain yang benar-benar mencintainya dan berhasil meluluhkan hati Dhera. Kisah yang diangkat dari novel "best seller" Cerita Cinta ini juga bercerita tentang persahabata Dhera dengan Olla dan Karin. Kisah ini memang diangkat dari kisah nyata yang dialami Dhera sendiri.
Jenis Film : Drama
Produser : Aria Langlang Buana, Yuni Lestari
Produksi : Buana Lestari Entertainment
Sutradara : Dienan Silmy
Pemain : Teuku Rassya
                  Non Dhera
                  Joshua Suherman
DUNIA PERSILATAN dihebohkan dengan hilangnya sebuah PEDANG PUSAKA DEWA  yang selama ini tersimpan aman di PERGURUAN SILAT KERA EMAS. 
Pedang Pusaka Dewa adalah lambang kedamaian dunia persilatan, bila jatuh ke tangan yang tak bertanggungjawab, maka KACAU lah DUNIA PERSILATAN.
Maha Guru PERGURUAN SILAT KERA EMAS,  BERUK SEPUH memerintahkan MURID-MURIDNYA untuk segera mencari ke mana pun sampai ketemu.
Beruk Sepuh pun meminta bantuan TEMAN-TEMAN PENDEKAR dari GOLONGAN PUTIH, seperti SI BUTA DARI GUA BUAT ELU, BROMA MEMBARA, MANTILOH dan WIRA SOBLING.
Investigasi hilangnya Kitab Pusaka pun dimulai dengan metoda CSI (Crime Scene Investigation) tapi manual & tradisional. Gayanya hampir mirip dengan Sherlock Holmes, meski banyak ngaco-nya…
Lewat hasil investigasi, olah TKP, kronologi dan statusisasi, Golongan Putih akhirnya mencurigai, GOLONGAN HITAM yang berada di balik kasus ini. Mereka adalah PANCI TENGKORAK, DATUK BERDAHAK, SILUMAN ANTIK dan PENDEKAR MABUK ASMARA.
Masing-masing Pendekar berbeda Golongan itu kemudian saling ADU KEKUATAN. Pertarungan antara Para Pendekar pun tak terelakkan, jurus-jurus sakti pun dikeluarkan. 
Pertarungan pun silih berganti, Panci Tengkorak melawan Mantiloh, jurus-jurus yang dipakai antara lain SELENDANG BERBISA, Bisa dipakai Kondangan, Bisa dipakai ikat kepala (terserah yang pake sih).
Dan masih banyak lagi jurus-jurus aneh, unik dan absurd yang muncul di kekacauan dunia persilatan ini.
Pertarungan antara Golongan Putih melawan Golongan Hitam pun dimenangkan oleh Golongan Putih, tapi Pedang Pusaka Dewa tetap tidak ditemukan. 
Siapakah sebenarnya yang mencuri PEDANG PUSAKA DEWA?
Jenis Film : Comedy
Produser : Helfi Kardit
Produksi : SAS Films
Sutradara : Hilman Mutasi
Pemain : Tora Sudiro
                  Darius Sinatrya
                  Aming
Tika (Kirana Larasati), Kikan (Tiara Westlake), dan Poppy (Selena Alessandra) sedang dalam perjalanan berlibur ke luar kota saat mereka tersesat dan mobilnya mogok. Terjebak di daerah yang tidak mereka kenal, ditambah lagi dengan signal HP yang hilang membuat mereka putus asa.
Mereka akhirnya memutuskan untuk mencari pertolongan ke sebuah rumah tua tak jauh dari tempat mereka mogok. Di sana mereka disambut oleh Bu Mira (Erlin Sarintan) seorang wanita setengah baya yang misterius. Bu Mira menginjinkan mereka menginap di rumah itu sambil berusaha mencari bantuan di kota terdekat esok pagi.
Pada saat makan malam barulah diketahui oleh Tika dan kawan-kawan, bahwa Bu Mira sedang merawat Eyang Putri (Bella Esperance), nenek tua renta yang lumpuh. Saat Bu Mira hendak membawakan makan malam untuk Eyang Putri, Kikan ikut membantu membawakan makanan. Di dalam kamar Eyang Putri, Kikan mulai melihat kejanggalan dalam diri Eyang Putri, kejanggalan yang membuatnya ketakutan. Kikan berusaha memperingatkan teman-temannya tetapi tidak ada yang percaya.
Kejadian-kejadian aneh mulai mereka alami, ternyata ada sebuah rahasia besar tersembunyi di dalam rumah itu.
Diangkat dari kisah nyata, tentang sosok manusia yang memiliki 2 wajah.
Jenis Film : Horror
Produser : Oswin Bonifanz
Produksi : Unlimited Production
Sutradara : Andreas Sullivan
Pemain : Kirana Larasati
                 Tiara Westlake
                 Selena Alessandra

Kamis, 15 Januari 2015

Kecuali Anin; Bia, Tata dan Sari adalah perempuan bersuami dan berjilbab dengan style yang berbeda-beda. Bia yang desainer dan bersuamikan artis memilih berjilbab fashion. Tata yang isteri fotografer menutupi rambutnya yang botak dengan Turban. Sari yang bersuamikan lelaki keturunan Arab kolot membalut tubuhnya dengan Jilbab Syar’i. Hanya Anin yang memilih untuk bebas: tidak berjilbab sekaligus tidak mau menikah. Seperti halnya Anin, awalnya Bia, Tata dan Sari adalah perempuan mandiri. Setelah menikah, mereka menjadi isteri yang 'Ikut Suami' dan berada dalam kondisi tidak berdaya dengan pilihan-pilihannya sendiri.  
Suatu hari, saat arisan bersama, Gamal (suami Sari) menyindir dengan kalimat: 'semua arisan ibu-ibu sebenarnya arisan suami, karena duitnya dari Suami'. Tata terusik. Kemudian mengajak sahabatnya untuk menggugat ucapan Gamal dengan cara kembali menjadi perempuan mandiri seperti saat mereka masih lajang. Tidak disangka, Sari menyambut dengan antusias. Bia, Tata dan Anin jadi semangat. Akhirnya secara diam-diam mereka bekerja dengan memulai bisnis fashion HIJAB secara online. Bia desainernya, Sari yang mengelola keuangan, Tata dan Anin marketingnya.
Dalam 3 bulan bisnis ini meroket karena keuletan mereka. Disamping itu,  fashion HIJAB juga sedang menjadi trend di Indonesia. Mereka telah berhasil membuktikan bahwa mereka bukan tipe perempuan ‘ikut suami’. Mereka akhirnya mandiri. Bahkan penghasilan mereka melebihi suami. Tanpa disadari para suami merasa gengsi dan terancam sehingga menyebabkan keretakan rumah tangga. Apakah mereka tetap akan melanjutkan bisnis mereka dan mengorbankan keluarga?  atau memilih kembali menjadi Isteri yang ‘ikut suami’? 
 Jenis Film : Drama
Produser : Hanung Bramantyo, Zaskia Adya Mecca, Haykal Kamil
Produksi : Dapur Film
Sutradara : Hanung Bramantyo
Pemain :Carrisa Puteri
             Zaskia Adya Mecca
             Tika Bravani
             Natasha Rizky
JAKARTA 1998
Latar belakang krisis moneter membuat hampir semua orang menjadi panik dan berada dalam ketakutan. Warga kebingungan dengan situasi negara yang genting, gerakan gabungan mahasiswa seluruh Indonesia yang menuntut turunnya presiden Soeharto. 
 Dengan puncaknya pada 13-14 Mei saat Tragedi Trisakti terjadi. Tragedi kelam bangsa ini.
Ditengah kondisi yang penuh ketidakpastian, presiden Soeharto memutuskan untuk tetap pergi ke Kairo menghadiri KTT G-15. Sementara itu wakil presiden B.J Habibie dikejutkan oleh insiden penembakan di Trisakti yang berbuntut pada terjadinya kerusuhan besar, kenapa hal ini bisa terjadi?
Di balik tragedi yang kelam itu ada kisah lain, kisah sebuah keluarga yang tercerai berai dan kisah sepasang kekasih yang terpisahkan.
BAGUS (26), seorang Letnan Dua, berada dalam situasi bimbang ketika harus berhadapan dengan situasi yang luar biasa. Tanggung jawab sebagai petugas pengamanan harus berbenturan dengan kewajiban utamanya untuk menjaga, SALMA (23) seorang pegawai Istana negara, sang istri yang sedang hamil besar. 
Sayangnya, Salma harus berada dalam situasi tidak kondusif dan berbahaya ketika ia terjebak kerusuhan dan dinyatakan hilang. Hati Bagus yang bimbang, berubah menjadi hancur ketika ia harus menerima kenyataan tersebut. Apalagi ditambah dengan tekanan dari  atasan Bagus yang menyatakan bahwa sebagai prajurit harus mengutamakan tugas dan sebagai laki-laki pantang untuk menjadi cengeng hanya karena peristiwa kecil.
Sementara kerusuhan yang terjadi memaksa presiden Soeharto untuk pulang dari Kairo lebih awal. Pemerintah dihadapkan pada situasi yang sulit. Tokoh masyarakat dan beberapa perwakilan Ormas secara langsung meminta presiden Soeharto mundur. Namun ia tak bergeming dan berencana membentuk komite dan kabinet reformasi untuk menjawab tuntutan tersebut. 
 Sementara itu, nasib baik yang enggan untuk berpihak kepada Bagus. DIANA (20), adik iparnya, aktivis reformasi mahasiswa, harus berbenturan pendapat ketika mengetahui Salma kakaknya hilang di tengah peristiwa kerusuhan. Tidak mau kalah dan saling lempar tuduhan, Diana pun menuduh Bagus tidak bisa menjaga Salma. Bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga pula, tidak ada kata solusi ketika berbicara dengan Diana, hanya caci maki dan umpatan yang Bagus dapat.
 Keadaan semakin pelik ketika DANIEL (20) pacar Diana, seorang keturunan Tionghoa yang juga ikut berjuang menuntut perubahan harus kehilangan Ayah dan Adiknya dalam kerusuhan 14 Mei. Bahkan Daniel hampir terjebak sweeping warga yang menyaring orang-orang Non Pribumi, yang saat itu menjadi puncak issue rasial di Indonesia. Untungnya Daniel selamat dan menemukan keluarganya lalu ikut Exodus meninggalkan Indonesia.
Di sisi lain upaya presiden Soeharto membentuk komite dan kabinet reformasi tidak mendapat tanggapan positif. Bahkan ketua MPR Harmoko meminta presiden dengan arif dan bijaksana untuk mengundurkan diri. Selain itu ada 14 menteri menolak tergabung dalam kabinet reformasi. 
 Pencarian Bagus terhadap Salma membuahkan hasil, Salma terselamatkan dan terbawa ke sebuah rumah sakit. Di saat detik kelahiran anak pertamanya, Bagus dan Diana menemukan Salma. Bayi yang mereka nantikan pun harus dilahirkan ketika perjuangan reformasi beru lahir.
 
 
JAKARTA 2015
17 Tahun berlalu Daniel kembali ke Jakarta dengan membawa abu kremasi Ayahnya. Ayahnya yang begitu mencintai Indonesia, hingga ia ingin beristirahat untuk selama-lamanya di tanah kelahirannya itu.
Daniel pun berhasil menemukan Diana. Keduanya masih memiliki semangat yang sama untuk melanjutkan semangat reformasi, semangat perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.
  Jenis Film : Drama
Produser : Affandi Abdul Rahman
Produksi : MNC Pictures
Sutradara : Lukman Sardi
Pemain :Chelsea Islan 
             Boy William

Kamis, 08 Januari 2015

Saat itu dunia sains dikejutkan dengan terciptanya senjata canggih sebagai penyelamat Bumi dari ancaman serangan asteroid-asteroid raksasa yang sewaktu-waktu dapat menabrak bumi dimasa depan. Namun senjata tersebut berhasil dibajak oleh kelompok Durja King dan dialih fungsikan justru sebagai ancaman kehancuran Dunia. Negara-negara adidaya maupun maju adalah sasaran utama dari ancaman terror Durja King, sehingga Indonesia atau khususnya kota Metro ini menjadi sorotan mata dunia.
Kelicikan dan kekuatan super yang dimiliki oleh kelompok Durja ini, merupakan paket yang sangat sulit ditaklukan oleh pasukan DAT. Bahkan Pentagon sendiri secara khusus berencana campur tangan untuk turut membantu menanggani kasus besar tersebut. Tapi disaat-saat genting seperti itulah, muncul sosok GARUDA yang memilki kekuatan super dan berpihak pada kebenaran.
Sejak itu, sepak terjangnya membuat gerah para pelaku kejahatan, dan berhasil mengacaukan rencana gila Durja King. Dunia pun kini menyambut hangat kehadiran figure Garuda sebagai Pahlawan Super mereka. Siapakah sebenarnya sosok Garuda? Hubungan apakah dengan pemuda bernama Bara? Bagaimanakah keterlibatan perusahaan raksasa Derma Corp dalam hal ini? Seseru apakah pertempuran super versus super mereka? Sampai dimanakah cerita asmara Bara dengan Rose putri Gubernur? Ada apa dengan kemunculan Black Shadow? Lalu akankah terror Durja King dapat ditaklukkan?
Ketika dunia dalam ancaman kekuatan jahat, tidak satupun negara adidaya yang mampu mengatasinya.  Indonesia menjadi satu-satunya harapan menghadapi teror sang Durja King. 
 Jenis Film : Action, Fantasy
Produser : Dhoni Ramadhan
Produksi : Garuda Sinergi, Putaar Sinema
Sutradara : X-Jo
Pemain : Rizal Al Idrus
              Slamet rahardjo
              Agus Kuncoro
              Robby Sugara
              Rudy Salam 
Bercerita tentang tanah Papua yang merupakan tempat yang begitu berjarak dengan daerah lain di Indonesia. Papua terkenal dengan tanahnya yang subur dan sumber mineralnya yang melimpah, ironisnya, masih banyak masyarakatnya hidup dalam kemiskinan serta minimnya pelayanan kesahatan dan pendidikan. Di tengah situasi itu, perempuan memiliki perjuangannya sendiri melawan kekerasan dan diskriminasi seperti tokoh sentral dalam film ini yaitu Mama Halosina.
Mama Halosina adalah seorang ibu, istri, dan perempuan Papua pekerja keras yang hidup di area pedalaman Yahukimo, sekitar 5 jam berjalan kaki dari pinggiran kota Wamena. Mama menghidupi diri dan empat anaknya yang ditinggal kawin lagi oleh bapak mereka. Mama mengandalkan ubi dan sayuran hasil kebun, bekerja seorang diri tanpa bantuan suami dan menanam ubi hasil kebun tidaklah cukup. Harapan akan dukungan suami suami berujung pada urusan denda adat yang harus dibayar mama di kampung.
Mama berusaha menyelesaikan masalah denda itu, tapi kesulitan demi kesulitan harus dia lalui. Seperti ubi, tumbuh dan hidup dari tanah, begitu juga anak-anak, tumbuh dan hidup dari mama
Jenis Film : Documentary
Produser : Nia Dinata
Produksi : Kalyana Shira Films
Sutradara : Asrida Elisabeth
Pemain :
.Menceritakan seorang jurnalis bernama Kirana "Nadine Chandrawinata" yang ditugaskan untuk meliput Pesta Adat Erau di Tenggarong. Saat melakukan peliputan di Tenggarong, Kirana berkenalan dengan seorang pemuda lokal bernama Reza "Denny Sumargo". Secara tidak langsung, Kirana mulai jatuh cinta kepada Reza. Tapi kisah cinta diantara mereka mendapat tentangan dari ibu Reza "Jajang C. Noer". Hal ini mengakibatkan sang ibu melakukan segala cara untuk mengusir Kirana dari desanya. 
 Jenis Film : Drama
Produser : Bambang Drias
Produksi : East Cinema
Sutradara : Bambang Drias
Pemain : Nadine Chandrawinata
              Denny Sumargo
              Jajang C. Noer.